Hindari Penyakit Ginjal Akut. Berikut 5 Langkah Pencegahannya:

Di masa pandemi Covid-19, masyarakat kini mengkhawatirkan kasus penyakit yang muncul pada anak-anak.

Dalam beberapa bulan terakhir, orang-orang, terutama orang tua, mengkhawatirkan kasus misterius gagal ginjal akut pada anak-anak.

Disebut misteri karena hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab gagal ginjal parah yang merenggut nyawa banyak anak tersebut.

Kasus misterius gagal ginjal akut yang telah menyerang ratusan anak berusia antara 6 bulan dan 18 tahun selama dua bulan terakhir kini mulai menarik perhatian.

Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, khususnya para orang tua. Karena gagal ginjal akut menyerang anak-anak.

Per 21 Oktober 2022, Indonesia mencatat 241 kasus di 22 provinsi.

Di antara mereka, 132 kematian dilaporkan karena gagal ginjal akut.

Kasus tersebut mulai muncul di Indonesia pada Januari 2022 dan meningkat pada Agustus 2022.

Dalam konferensi pers pada Jumat (21 Oktober 2022), Kementerian Kesehatan memberikan update kasus penyakit ginjal akut progresif atipikal atau cedera ginjal akut.

BACA JUGA: Dilarang Kementerian Kesehatan Ini daftar 102 obat yang boleh diminum oleh penderita gagal ginjal akut.

Melihat akibat dari kasus ini, apa sebenarnya potensi penyebab gagal ginjal akut pada anak?

Seperti diketahui, diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, berkurangnya BAK/BAK, atau bahkan tidak bisa BAK sama sekali merupakan gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut.

Dinas Kesehatan Jakarta (Dinex) Ngabela Salama, Direktur Epidemiologi dan Pengawasan Kekebalan Tubuh, mengatakan penyebab pasti gagal ginjal misterius itu hingga kini masih belum diketahui.

Namun, ada banyak penyebab yang diduga, termasuk infeksi virus dan bakteri.

Berikut informasi langkah-langkah pencegahan gagal ginjal akut yang dikutip dari rilis Paraboan yang diterima dari Duitpintar.com.

Baca juga  Cara Mudah Memesan Nasi Box Secara Online untuk Berbagai Macam Kebutuhan

Untuk mencegah gagal ginjal, penting untuk menjaga gula darah dan tekanan darah pada tingkat normal.

Seperti diketahui, salah satu penyebab seseorang berisiko terkena penyakit jantung dan gagal ginjal adalah diabetes.

Baca selengkapnya: 17 buah yang baik untuk ginjal, termasuk yang mengandung vitamin C

Ini hanyalah salah satu alasan mengapa kemampuan mengontrol kadar gula darah tubuh Anda sangat penting bagi kami.

Tekanan darah tinggi juga telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung dan gagal ginjal.

Pola makan jantung sehat yang rendah gula, rendah kolesterol, tinggi serat, tinggi biji-bijian, buah-buahan dan sayuran juga dianggap membantu mencegah penambahan berat badan, yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Dehidrasi mengurangi aliran darah ke ginjal dan dapat merusak organ-organ ini.

Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.

Tanyakan kepada dokter Anda untuk mengetahui berapa banyak air yang harus Anda minum per hari.

Makan terlalu banyak garam sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan gagal ginjal.

Langkah lain yang sama pentingnya dengan pencegahan adalah membeli asuransi kesehatan untuk melindungi sumber daya Anda dari kemungkinan risiko kesehatan selama asuransi Anda berlaku.

Dengan kata lain, jika Anda sakit, Anda menyerahkan risiko finansial kepada perusahaan asuransi.

Seperti yang Anda ketahui, asuransi kesehatan adalah produk asuransi yang menanggung biaya pada saat kita sebagai nasabah menghadapi gangguan kesehatan akibat sakit atau kecelakaan.

Asuransi kesehatan menanggung biaya rumah sakit seperti biaya rawat inap, dokter, pengobatan dan prosedur, bahkan biaya operasi, tergantung pada kondisi yang ditentukan dalam polis asuransi.

Oleh karena itu, ini merupakan langkah penting yang harus diambil untuk melindungi diri dari penyakit gagal ginjal. Mungkin berguna!

Baca juga  Kunci Gitar Lagu Ayah Ebiet G Ade Cocok Untuk di Tongrongan Rekomendasi Chordtela

Baca Juga: Kenapa Orang Hidup Dengan Satu Ginjal Seperti Acha Septriasa

(*)

You May Also Like

About the Author: Denok Safitri