Abendo: Demo Tidak Berdampak Banyak Pada Keberlanjutan Ekonomi.

Aksi unjuk rasa massal di Jakarta pada 4 November sore hari menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi banyak pihak.

Diantaranya, Pasar Glodok dan Pasar Tanah Abang yang biasanya merupakan kawasan perbelanjaan yang ramai, sehingga hari ini sepi dan tidak ada aktivitas seperti biasanya.

Misalnya dalam kasus bisnis perhotelan, banyak tamu yang membatalkan menginap di hotel tersebut, namun ada juga tamu yang sengaja mengubah waktu dari sore menjadi pagi.

Beberapa kegiatan dihentikan sementara, namun dari segi stabilitas ekonomi masih berjalan normal.

Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia (ABINDU) Haryadi Sukamdani juga berkomentar.

Dia mengatakan protes tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kelangsungan ekonomi saat ini.

Oleh karena itu, Haryadi tidak bisa memberikan ukuran efek yang besar.

Hariadi kepada KONTAN, Jumat (11/4/2016), mengatakan, “Kemungkinan hanya bisnis retail dan hotel yang kolaps dan dampaknya minimal.

“Seperti hotel, ada yang batal pengunjung dan ada yang diubah jamnya dari sore atau malam hari menjadi pagi untuk menghindari kemacetan lalu lintas,” imbuhnya.

Sementara itu, Haji Nanang, seorang pedagang kaki lima di Glodok, mengatakan protes hari ini berakibat fatal bagi kelangsungan ekonomi dan toko-toko Glodok hampir sepenuhnya tutup.

“Ini sangat mematikan menurut saya, karena sebagian besar toko tutup, tetapi ada juga yang hanya buka setengah hari. Jalanan sepi seperti biasanya, mungkin sama menakutkannya dengan kerusuhan tahun 1998.”

Koresponden: Umi Kelsum

Baca juga  Pohon Pisang Sebenarnya, Pohon Pisang Sebenarnya Bukan Pohon, Dan Inilah Alasannya!

You May Also Like

About the Author: Denok Safitri